XL Axiata berharap pemerintah baru melalui Kementerian Komunikasi dan Digital segera membuka lelang spektrum frekuensi untuk memperluas jaringan 5G secara lebih masif.

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengungkapkan harapannya agar pemerintah segera melaksanakan lelang spektrum frekuensi 5G yang sebelumnya tertunda.

“Sebenarnya, kami sudah mendengar bahwa lelang frekuensi ini akan dilakukan sejak akhir tahun lalu. Kami sempat berpikir bahwa mungkin perlu menunggu hingga pelantikan Presiden dan kabinet baru, dan kini setelah kabinet baru terbentuk, kami berharap proses lelang ini bisa dipercepat,” kata Dian dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta baru-baru ini.

Sementara itu, Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir, menjelaskan bahwa spektrum frekuensi 5G yang akan dilelang dalam waktu dekat mencakup 700 MHz, 26 GHz (milimeter wave/mmWave), dan 2,6 GHz.

XL Axiata menganggap bahwa frekuensi 2,6 GHz adalah yang paling sesuai untuk penerapan 5G di Indonesia.

Namun, XL Axiata juga berharap agar lelang spektrum frekuensi 5G ini ditawarkan dengan harga yang wajar, agar industri tidak terbebani dalam hal investasi jaringan.

“Karena sebelumnya, rata-rata biaya regulasi sudah mencapai 13-14 persen dari pendapatan kotor. Tentu kami berharap pada spektrum baru, ada insentif dari pemerintah yang bisa memberikan keringanan bagi industri telekomunikasi demi keberlanjutan di masa mendatang,” tambah Marwan.

Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, menekankan pentingnya lelang spektrum frekuensi baru untuk menghadirkan layanan 5G yang optimal.

“Kami berharap spektrum baru ini dapat benar-benar menghadirkan pengalaman 5G yang sesungguhnya,” pungkasnya.