Reaksi CEO Apple terhadap penjualan Apple Vision Pro, yang ternyata jauh dari harapan, cukup menarik untuk dicermati. Dengan harga fantastis sebesar $3,499 untuk varian 256GB, keputusan untuk membeli produk ini terasa sulit bagi banyak konsumen.

Data penjualan menunjukkan bahwa di Amerika Serikat saja, angka penjualan tidak mencapai 100 ribu unit pada bulan Juli lalu. Apa yang menyebabkan banyak konsumen enggan membeli perangkat canggih ini? Apakah harga satu-satunya penyebabnya?

Tim Cook, CEO Apple, menjelaskan kepada Ben Cohen dari The Wall Street Journal bahwa mereka menyadari bahwa penjualan headset realitas campuran ini tidak begitu tinggi, karena produk ini memang tidak ditujukan untuk pasar yang luas. Menurut Cook, hanya konsumen yang mencari “teknologi masa depan” yang akan tertarik pada produk semacam ini. Dengan kata lain, jika kamu tidak berminat pada Vision Pro, kamu mungkin bukan bagian dari demografis yang mereka incar.

Sayangnya, Cook mengakui bahwa jumlah calon konsumen tersebut masih terlalu sedikit, dan akibatnya, penjualan Vision Pro generasi pertama tidak memenuhi ekspektasi. Tentunya, hal ini juga berpengaruh terhadap kemampuan mereka untuk menutup biaya riset dan pengembangan yang diperkirakan mencapai $1 miliar.

Apakah akan ada Versi Murah?

Yang jelas, Apple harus memangkas harga di versi berikutnya yang dikabarkan akan rilis suatu waktu di tahun 2025 nanti. Apakah bisa menarik perhatian calon pengguna baru atau tidak, itu masih perlu banyak faktor lain.

Salah satunya adalah kegunaan dari Vision Pro itu sendiri. Banyak yang menyadari kalau headset yang mahal tersebut masih tidak banyak fungsinya selain terlihat keren. Butuh kegunaan yang memang diperlukan kalau tidak, akan banyak yang masih setia dengan iPhone dan Mac mereka untuk pengunaan sehari-hari. Gimana menurut kamu?